SURAKARTA – Keluhan pedagang terkait kebocoran atap Pasar Kliwon segera ditindaklanjuti oleh Komisi II DPRD DPRD Kota Surakarta dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (20/2). Sebelumnya, para pedagang melaporkan kondisi atap pasar yang bocor di beberapa titik, yang dinilai menghambat aktivitas perdagangan.

Dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Surakarta, Agung Harsakti Pancasila, sidak tersebut turut dihadiri Sekretaris Komisi II, Mukarromah dan Perwakilan dari Dinas Perdagangan Kota Surakarta. Beberapa anggota legislatif lain yang ikut serta adalah Achmad Sapari, Herson Rikumau, Baruna Wasita Aji, dan Sakidi. Mereka langsung menuju Pasar Kliwon setibanya dari kunjungan kerja di Jakarta.

Agung Harsakti menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta tahun 2025.

“Dinas Perdagangan sudah mendampingi, dan insyaallah prosesnya sudah masuk tahap lelang. Ada empat pasar di Solo yang akan diperbaiki, kemungkinan dua pekan lagi atau bulan depan sudah masuk tender,” ujarnya.

Empat pasar yang direncanakan untuk direnovasi adalah Pasar Gede, Pasar Besi Semanggi, Pasar Ayu Balapan, dan Pasar Kliwon. Fokus renovasi kali ini terutama pada perbaikan atap. “Harapannya, dengan renovasi ini, pasar-pasar tradisional kita menjadi lebih nyaman dan ramai kembali,” tambah pemuda 28 tahun itu.

Sementara itu, Achmad Sapari mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp500 juta telah disiapkan untuk memperbaiki atap Pasar Kliwon dan Pasar Ayu Balapan. “Kami pastikan material atap yang digunakan nanti bukan seng lagi, melainkan material yang tidak membuat pasar terasa panas,” jelas politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Mengenai lamanya proses penanganan kebocoran atap, Sapari mengaku tidak memiliki informasi detail. Namun, ia menduga keterbatasan anggaran menjadi salah satu penyebab utama.

Keluhan para pedagang Pasar Kliwon sebelumnya juga sempat diberitakan. Para pedagang mengungkapkan bahwa kondisi atap bocor ini sudah terjadi selama lima tahun terakhir dan sangat mengganggu aktivitas mereka, terutama bagi yang menjalankan usaha percetakan.

Diharapkan dengan adanya sidak dan komitmen perbaikan dari pihak DPRD, permasalahan ini dapat segera teratasi, dan aktivitas perdagangan di Pasar Kliwon kembali normal serta nyaman bagi semua pedagang.

Arifin Rochman